Strategi
Pengembangan Bahasa Prancis di Maluku (Ambon)
Oleh : Roland
Alfons S.Pd
Pengelola
Warung Prancis Universitas Pattimura
Introduction
Saya mencoba
menyampaikan pokok pembicaraan seperti judul di atas. Sehubungan dengan itu
saya ingin menyampaikan pengalaman pribadi saat beradaptasi dengan bahasa
Prancis. Saya memasuki dunia Prancis berawal dari keikutsertaan saya dalam
belajar bahasa prancis di kedutaan besar Prancis Indonesia yang dikenal dengan
Institute Franҫaise d’Indonesia (IFI) pada tahun 2012. IFI juga merupakan
penghubung bagi masyarakat Indonesia yang mau bersekolah, bekerja bahkan yang
mau berdomisili di negara Prancis. Pada dasarnya saya berpikir bahwa dalam
adaptasi dengan bahasa yang baru saya geluti ini merupakan hal yang menantang
dan bisa dibilang ini mungkin luar biasa, melihat di kota Ambon tempat saya
tinggal dari dulu kala belum adanya wadah untuk belajar dan bertutur bahasa
Prancis. Tepatnya di bulan Juli 2012, IFI Surabaya (kedutaan Prancis Surabaya)
mengadakan sosialisasi yang bertempat di Universitas Pattimura (UNPATTI) Ambon.
Dalam sosialisasi tersebut IFI mempromosikan berbagai beasiswa studi lanjut ke
Prancis dan menawarkan para staf pengajar Universitas Pattimura yang mau
membuat penelitiannya di Prancis. Bukan hanya itu, direktur IFI Surabaya
sebagai Pembicara juga menawarkan pendirian Warung Prancis/France Corner di
Universitas Pattimura Ambon sebagai wujud kerja sama dalam mengambangkan sumber
daya manusia terkhusus civitas akademika yang ada di UNPATTI. Atas dasar itulah
saya tertarik untuk belajar bahasa tersebut dengan adanya kerja sama antara IFI
dan UNPATTI sehingga saya diberangkatkan untuk belajar bahasa prancis. Hal yang
paling mengesankan yang saya dapatkan dalam mendalami bahasa prancis adalah
bahasa prancis itu sangat menyenangkan, simpel dan mudah untuk dipahami.
Terlebihnya bahasa prancis dapat dipakai di banyak negara yang menjadikan
bahasa ini sebagai bahasa resmi pertama dan kedua.
Berbicara tentang
bahasa Prancis, perlu kita tahu bahwa “Bahasa Prancis” ( la langue française) adalah
salah satu bahasa paling penting dari kelompok bahasa Roman setelah
bahasa
Spanyol dan bahasa
Portugis. Bahasa Perancis merupakan bahasa yang paling banyak
dituturkan ke-11 di dunia. Hingga tahun 1999, bahasa ini
dituturkan oleh lebih dari 77 juta penduduk di dunia sebagai bahasa ibu dan
oleh 128 juta jiwa lainnya sebagai bahasa kedua. Bahasa Perancis juga dipakai
sebagai bahasa resmi atau bahasa pemerintahan oleh beberapa komunitas dan
organisasi, seperti Uni Eropa, IOC, PBB, dan FIFA.
Masyarakat
Maluku dan bahasa Prancis
Dalam hal ini saya tidak membandingkan
antara kualitas pendidikan yang ada di luar negeri dan yang ada di Indonesia
terkhususnya peningkatan sumber daya manusia yang ada di Maluku, tetapi saya
hanya ingin mengsejajarkan kedua paham dan budaya tersebut, sehingga dapat
terlihat bagaimana kita sampai pada hubungan yang ada sekarang.
Sebagaimana
kita tahu bahwa tumbuh kembangnya bahasa di Maluku didasari dengan adanya
budaya tradisional dan modern yang berjalan bersama. Dan dasar dari bahasa tersebut
itu adalah budaya tradisional tersebut. Tidak heran Orang maluku bisa berbahasa
lebih dari 1 bahasa, bahkan multilingual pun dapat didapati di Maluku. Hal ini
dibuktikan dengan banyaknya aspek yang terjadi sejak dulu dengan adanya
penjajahan, perdagangan, peredaran Agama dan wisata alam Maluku yang menjadi
destinasi negara lain. Fenomena ini menyebabkan orang tua-tua yang ada di
Maluku bisa berbahasa asing dan hal itu diturunkan kepada generasi yang sekarang.
Sehubungan dengan berbagai bahasa Internasional yang sudah dicerna oleh
masyarakat di bumi Maluku membuat kami
selaku penggiat bahasa prancis di Ambon melakukan survei terkait dengan salah satu bahasa Internasional yaitu bahasa prancis di Maluku. Sasaran kami
bukan saja di kalangan mahasiswa dan dosen melainkan turun langsung ke
masyarakat umum dan instansi-instansi lainnya. Hasil yang kami dapatkan tidak
sesuai dengan apa yang kami harapkan. Minimnya masyarakat Maluku terkhususnya di
kota Ambon yang mengetahui tentang bahasa Internasional pertama pertengahan
abad ke 20 ini sempat membuat kami ragu untuk memperkenalkan apalagi berani
melangkah sampai ke tingkat pengembangan. Namun asah pun terlihat ketika
sebagian besar dari mereka yang termotivasi ingin belajar dan mengenal bahasa
yang kami tanyakan, dan di situlah terlihat animo masyarakat Maluku sangatlah
serius dalam perkembangan bahasa baru yang bersifat Internasional.
Strategi Pengembangan
Beberapa
waktu yang lalu kami dari pihak Internasional Office UNPATTI berkunjung ke
kantor bahasa tepatnya di Batu Merah Ambon dan juga bertanya-tanya dengan
beberapa Alumni Prancis yang berada di kota Ambon untuk menanyakan hal-hal
sehubungan dengan pengembangan bahasa Prancis di Maluku terkhususnya di Kota
Ambon. Maluku sendiri sejak zaman penjajahan dan perdagangan tidak sedikit pun
disentuh oleh negara Prancis dan faktanya Bahasa dan Peradaban Prancis (Langue et Civilisation Franҫaise) belum
diperkenalkan dan dirasakan oleh masyarakat yang ada di sini. Namun, beberapa
tahun belakangan ini sudah adanya kerja sama di bidang Perikanan dan kelautan
oleh Pemerintah Prancis dengan Pemerintah Provinsi Maluku dan juga berbagai
kerja sama lainya sehubungan dengan pengembangan usaha dan sumber daya manusia
yang ada di Maluku.
Disisi lain,
Universitas Pattimura yang merupakan Universitas Negeri tertinggi di Maluku
melalui Kantor Internasional menjalin hubungan kerja sama dengan Institute
Franҫaise d’Indonesia di Jakarta dalam bidang pendidikan yaitu dengan adanya
pendirian sebuah wadah informasi yang disebut Warung Prancis UNPATTI. Fungsi
dan tujuan dari WP UNPATTI tersebut tidak lain
ialah memperkenalkan tentang bahasa dan peradaban prancis serta
memberikan informasi tentang studi lanjut, penilitian dan beasiswa ke Prancis
kepada mahasiswa, para dosen, masyarakat umum maupun seluruh civitas akademika
Universitas Pattimura. Wadah tersebut juga menyediakan fasilitas yang berbau
Prancis sehingga pengunjung dapat merasa dekat dengan Prancis apabila masuk di
dalamnya.
Berbagai hal
kami lakukan untuk mendekatkan manusia
Maluku dengan Prancis contohnya, sebuah Komunitas Prancis di Ambon yang lahir
atas inisiatif beberapa orang yang di dalamnya merupakan staf dosen, mahasiswa
dan juga masyarakat umum. Sejumlah aktivitas dan berbagai kegiatan kami buat
demi memperkenalkan seluk beluk prancis terutama bahasa prancis yang merupakan
bahasa terpopuler di berbagai negara belahan dunia.
Memperkenalkan
serta mengembangkan bahasa yang baru dan bersifat Internasional bagi
masyarakat terkhususnya dalam lingkup pendidikan bukanlah perkara yang mudah.
persiapan, kesabaran dan kerja keras merupakan faktor penting untuk melakukan
suatu pengenalan dan pengembangan.
Berikut ini
adalah beberapa cara memperkenalkan dan mengembangkan bahasa baru (Prancis)
kepada masyarakat berdasarkan pengalaman saya :
1.
Tentukan Manfaat
Tentukan dengan jelas mengapa harus Bahasa Prancis dan Apa manfaat belajar
bahasa prancis? di ketika kita bisa menjawab pertanyaan ini, maka kita bisa menarik
banyak peserta untuk mengenal bahasa prancis.
2.
Buat Profil
Buat beberapa materi sehubungan dengan sejarah dan peran bahasa prancis di
dunia internasional. Gali latar belakangnya dan buat menjadi sebuah cerita
(atau organisasi yang dimiliki). Di ketika kita memperkenalkan tentang bahasa
prancis yang bisa dipakai di berbagai negara dan organisasi besar di dunia,
maka itu merupakan hal yang dapat menarik minat peserta. Terkait dengan hal
ini, berikan brosur/leaflet Warung Prancis yang sudah aktif dalam lingkup
Universitas Pattimura.
3.
Tidak Membandingkan
Setiap orang mempunyai bahasa yang mereka sukai dan kuasai. Jangan pernah
membandingkan bahasa yang kita tawarkan dengan bahasa lain. Sadarilah setiap
bahasa mempunyai keunikan dan kepentingan tersendiri.
4.
Tunjukkan Antusiasme
Tunjukan bahwa kita sangat senang bisa memperkenalkan bahasa prancis.
Lakukanlah dengan tulus.
5. Menanyakan Motivasi
Jangan ragu untuk menanyakan motivasi peserta sehubungan dengan niat mereka
mau belajar bahasa prancis. Hal ini merupakan aspek yang sangat penting untuk
melihat keseriusan mereka demi kelancaran pengenalan dan pengembangan bahasa
prancis ke depan.
Penutup
Apa yang disampaikan di atas ini berdasarkan pengalaman saya di Kedutaan
Prancis, serta turut memperkenalkan bahasa dan peradaban Prancis selama
dipercayakan sebagai penanggung jawab di Warung Prancis UNPATTI. Tidak
segampang membalik sebelah tangan untuk berinteraksi atau membawa sesuatu yang
modern ke dunia tradisional, untuk itu saya hanya bisa memberi satu acuan
bahwa, dengan mengenal dan mengembangkan bahasa internasional terkhususnya
bahasa prancis dapat meningkatkan kualitas pendidikan bertaraf internasional di
Maluku terkhususnya di Kota Ambon. Dalam hal ini, dengan adanya Warung Prancis
UNPATTI dan organisasi lainnya (Komunitas Prancis di Ambon) sangat siap
untuk memperkenalkan bahasa dan peradaban prancis kepada Manusia Maluku.